Rabu, 11 Maret 2015

Tamu dari MALAYSIA


           60 guru dan dosen dari malaisya mengunjungi SMPN 4 SDA dengan tujuan mulia, yaitu melihat sekaligus belajar mengenai pembelajaran siswa berkebutuhan khusus yang ada di SMPN 4 SDA karena di negara mereka “siswa berkebutuhan khusus" diangap siswa yang memalukan untuk bangsa dan negara sehingga banyak sekolahan negeri yang tidak mau menerima mereka, padahal di SMPN 4 SDA siswa berkebutuhan khusus membaur dengan semua siswa dan bapak/ibu guru tanpa ada perbedaan. hampir di setiap kelas ada 1 orang siswa berkebutuhan khusus, mereka melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya namun mereka didampingi 1 orang guru pendamping sehingga memudahkan dalam pembelajaran. ada beberapa jenis anak berkebutuhan khusus di SMPN 4 SIDOARJO, diantaranya autistis, asperger atau High-fuctioning autism, hiperaktif atau Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD), Lamban belajar (slow learner), dll. Mereka tidak pantas untuk dihina,dicaci maki, dsb. karena mereka sama seperti anak-anak yang lain, sama-sama diciptakan oleh tuhan.

          semua tamu dari malaysia, kami sambut dengan meriah seperti penyambutan spektakuler yang sering dilakukan. karena kami sering kedatangan tamu dari luar kota maupun manca negara. penyambutan inti dilaksanakan, diawali dengan tari cunduk menur, setelah itu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Malaisya, dilanjutkan dengan sambutan bapak kepala sekolah SMPN 4 SDA dan sambutan dari perwakilan tamu malaisya, berikutnya penampilan dari siswa berkebutuhan khusus, lalu performance dari tim paskibra Taruna Garuda, lalu diakhiri dengan pembacaan doa. Setelah acara di aula selesai, para tamu berkeliling sekolah dengan tujuan utama menuju ruang assessment dimana semua anak berkebutuhan khusus di SMPN 4 SDA dibimbing setiap harinya diluar jam pelajaran. Para tamu terkagum-kagum ketika melihat siswa berkebutuhan khusus diajarkan berbagai hal dan dapat menghasilkan suatu karya seperti, batik tulis, lukisan, aksesoris dari perca kain, rangkaian bunga dari botol bekas, dsb. Mereka mengatakan bahwa, dari SMPN 4 SDA  mereka belajar menyayangi, mengerti, memahami serta peduli pada "anak berkebutuhan khas".



0 komentar:

Posting Komentar