60
guru dan dosen dari malaisya mengunjungi SMPN 4 SDA dengan tujuan mulia, yaitu
melihat sekaligus belajar mengenai pembelajaran siswa berkebutuhan khusus yang
ada di SMPN 4 SDA karena di negara mereka “siswa berkebutuhan khusus" diangap siswa yang memalukan untuk bangsa dan negara sehingga
banyak sekolahan negeri yang tidak mau menerima mereka, padahal di SMPN 4 SDA siswa
berkebutuhan khusus membaur dengan semua siswa dan bapak/ibu guru tanpa ada perbedaan. hampir di setiap kelas ada 1 orang siswa
berkebutuhan khusus, mereka melakukan pembelajaran bersama siswa lainnya namun
mereka didampingi 1 orang guru pendamping sehingga memudahkan dalam
pembelajaran. ada beberapa jenis anak berkebutuhan khusus di SMPN 4 SIDOARJO, diantaranya autistis, asperger atau
High-fuctioning autism, hiperaktif atau Attention deficit
disorder with hyperactive (ADHD), Lamban belajar (slow learner), dll. Mereka tidak pantas untuk dihina,dicaci maki, dsb. karena mereka sama seperti anak-anak yang lain, sama-sama diciptakan oleh tuhan.
semua tamu dari malaysia, kami sambut dengan meriah seperti penyambutan
spektakuler yang sering dilakukan. karena kami sering kedatangan tamu dari luar
kota maupun manca negara. penyambutan inti dilaksanakan,
diawali dengan tari cunduk menur, setelah itu menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia dan Malaisya, dilanjutkan dengan sambutan bapak kepala sekolah SMPN 4
SDA dan sambutan dari perwakilan tamu malaisya, berikutnya penampilan dari
siswa berkebutuhan khusus, lalu performance dari tim paskibra Taruna Garuda,
lalu diakhiri dengan pembacaan doa. Setelah acara di aula selesai, para tamu
berkeliling sekolah dengan tujuan utama menuju ruang assessment dimana semua anak
berkebutuhan khusus di SMPN 4 SDA dibimbing setiap harinya diluar jam
pelajaran. Para tamu terkagum-kagum ketika melihat siswa berkebutuhan khusus
diajarkan berbagai hal dan dapat menghasilkan suatu karya seperti, batik tulis,
lukisan, aksesoris dari perca kain, rangkaian bunga dari botol bekas, dsb.
Mereka mengatakan bahwa, dari SMPN 4 SDA mereka belajar menyayangi,
mengerti, memahami serta peduli pada "anak berkebutuhan khas".